Minna, annyeong! ^^
I'm in the mood to post but unfortunately I have to go soon.
Well, in this very limited occasion [so(k) busy], I want to share my experience just yesterday yaay
I was in Jogja, and it was full with fun!
Well, aku sedikit merasa bersalah pada rekan-rekanku di OSIS karena hari itu sebenarnya ada rapat. Bukannya aku mau lari dari kewajiban, tapi masalahnya, jarang2 keluargaku bisa keluar kota untuk liburan karena pekerjaan bapak yang memang susah buat cuti. Untungnya beliau libur pada Sabtu dan Minggu dan akhirnya memutuskan untuk mengambil cuti pada Hari Jumat. Itupun ngumpet-ngumpet biar nggak ketahuan sama rekan kerjanya. ckckck -.-
Tapi syukurlah semua berjalan lancar walaupun waktu keberangkatan mundur dan kami tiba di Jogja sedikit kemaleman. Makan malam di Pizza Hut [yang bagiku adalah kemewahan karena di Cilacap nggak ada tuh pizza-pizzaan (_ _)] dan segera menuju hotel yang sudah dibooking, mandi keramas, dan bergelung di bawah selimut mengantisipasi betapa menyenangkannya esok hari :D
Bangun pagi dan sholat subuh, tapi ternyata bapak ibu dan adikku masih bermalasan, bukan hal yang aneh bagiku mengingat mereka semua sama kelelahannya denganku, apalagi bapak yang menyopir. Akhirnya sejak subuh kami hanya tidur-tiduran sambil nonton TV di hotel. Bercanda dan tertawa, apalagi kalau bapak sudah mulai menggoda Titho [adikku]. Bagiku ini yang disebut waktu yang berkualitas bersama keluarga. Kalau sedang musim sekolah, mana bisa begini -,-
Akhirnya jam setengah tujuh kami mulai mandi bergantian dan turun untuk sarapan. Dengan dahsyatnya adikku menghabiskan dua tangkup roti dan sepiring besar nasi beserta lauk pauknya. Aku nggak tau dimana dia menyimpan semua makanan itu berhubung dia lebih kurus dariku. Penjelasan paling masuk akal yang kutemukan adalah karena potret remaja tumbuh ke atas, bukan kesamping (?).
Tepat jam 9 kurang 5 menit, kami tiba di Gramedia. Setiap kali ke Jogja, Gramedia adalah agenda tetap kami. Adikku dengan segala komik mania-nya, ibuku yang suka segala hal tentang rumah, tanaman, dan kerudung, bapak yang suka sekali dengan buku-buku motivasi, dan aku tentu saja, yang langsung melesat ke tumpukan novel dan sastra yang langsung membuatku meneteskan air liur dan mengibaskan ekor (?)
Kutemukan sebuah novel yang tak kunjung kutemukan setelah berbulan-bulan lamanya kucari, dan novel itu hanya tinggal SATU-SATUNYA di stok dan sayang sekali segelnya sudah dibuka. Oh astaga, aku dilema apakah akan membelinya atau tidak, karena gimanapun juga segelnya sudah terbuka dan sepertinya sudah sering dibaca sehingga, well, kau tahulah, walaupun keadaannya tidak separah itu sih.
Tapi berhubung tinggal itu satu-satunya, aku membelinya juga.Daripada aku mencari kesana kemari dan tak dapat menemukannya.
Dan ternyata bapak juga membelikanku sebuah novel inspirasi! Tentang novel ini akan kutulis reviewnya setelah selesai kubaca nanti :)
Kami segera menuju Malioboro Mall setelahnya, mencari sepatu karena sepatuku dan sepatu adikku sudah sobek dua-duanya padahal belum genap setahun digunakan. Barangkali kami terlalu hiperaktif sehingga sepatu kami kewalahan mengakomodasi gerakan kami u,u
Untunglah sedang banyak diskon! ehehehe
Kami menghabiskan satu jam disini sebelum kembali ke hotel untuk check out dan menuju ke Empire XXI untuk nonton Sherlock Holmes: A Game of Shadows.
Bapak dan Titho melaksanakan sholat Jumat, sementara aku dan ibu mengantri. Dan antrian inilah, yang menjadi pengalaman pahit berbuah manis bagi kami. Aku harus mengantri yang ujung antriannya itu sudah dekat ke pos satpam! Hanya aku dan Tuhan yang tahu rasanya. oke, dan orang-orang yang sedang mengantri bersamaku. Sekelompok mahasiswa chinese yang antri tepat dibelakangku tak hentinya menyerocos dalam bahasa Inggris yang logatnya membuatku berpikir mereka mungkin pernah tinggal di Singapura. Mau tak mau aku mendengar percakapan mereka dengan logat bahasa Inggris yang menurutku enak didengar juga, dan itulah satu-satunya hiburan bagiku.
Rasanya sudah berabad-abad sebelum akhirnya aku masuk ke dalam gedung. Tapi nyatanya panjang antrian tidak juga berkurang karena ada saja orang yang datang. Setelah bapak dan Titho selesai Jumatan, mereka menggantikanku mengantri dan memberiku kesempatan untuk sholat. Berhubung ibu sedang berhalangan, aku terpaksa sholat sendiri. Untung masjidnya tidak terlalu jauh.
Kami mengambil jam 14.30 dan dengan terpaksa memilih tempat duduk di pinggir paling kanan sendiri walaupun letaknya di tengah-tengah. Lebih baik daripada harus mendongak terus sepanjang film karena menonton di baris paling depan.
Akhirnya, AKHIRNYA, aku berada di ujung antrian. Satu lagi dan giliran kami tiba! Rasanya tidak sia-sia menunggu begitu lama!
Akhirnya, tiket yang kami perjuangkan sepenuh hati sampai di tangan.Kami sudah ketar-ketir kalau-kalau tiketnya sudah sold out.
Masih ada waktu satu jam sebelum teater dibuka dan kamu memutuskan untuk makan siang dulu di rumah makan di seberang jalan. Suatu perjuangan tersendiri untuk menyeberang di Jogja.
Tidak terasa, tinggal 5 menit sebelum teater akhirnya dibuka. Lautan orang berbondong-bondong masuk ke teater 2.
Review tentang film ini akan kutulis di lain kesempatan :)
Kami pun pulang setelah selesai menonton. Aaah, puas banget liburan kali ini. Walaupun agendanya padat dan hanya sehari, tapi kami sekeluarga bersenang-senang sepenuhnya.
Semoga kalian juga bisa mendapatkan liburan yang menyenangkan di penghujung tahun 2011 ini! See you next year :)
I'm in the mood to post but unfortunately I have to go soon.
Well, in this very limited occasion [so(k) busy], I want to share my experience just yesterday yaay
I was in Jogja, and it was full with fun!
Well, aku sedikit merasa bersalah pada rekan-rekanku di OSIS karena hari itu sebenarnya ada rapat. Bukannya aku mau lari dari kewajiban, tapi masalahnya, jarang2 keluargaku bisa keluar kota untuk liburan karena pekerjaan bapak yang memang susah buat cuti. Untungnya beliau libur pada Sabtu dan Minggu dan akhirnya memutuskan untuk mengambil cuti pada Hari Jumat. Itupun ngumpet-ngumpet biar nggak ketahuan sama rekan kerjanya. ckckck -.-
Tapi syukurlah semua berjalan lancar walaupun waktu keberangkatan mundur dan kami tiba di Jogja sedikit kemaleman. Makan malam di Pizza Hut [yang bagiku adalah kemewahan karena di Cilacap nggak ada tuh pizza-pizzaan (_ _)] dan segera menuju hotel yang sudah dibooking, mandi keramas, dan bergelung di bawah selimut mengantisipasi betapa menyenangkannya esok hari :D
Bangun pagi dan sholat subuh, tapi ternyata bapak ibu dan adikku masih bermalasan, bukan hal yang aneh bagiku mengingat mereka semua sama kelelahannya denganku, apalagi bapak yang menyopir. Akhirnya sejak subuh kami hanya tidur-tiduran sambil nonton TV di hotel. Bercanda dan tertawa, apalagi kalau bapak sudah mulai menggoda Titho [adikku]. Bagiku ini yang disebut waktu yang berkualitas bersama keluarga. Kalau sedang musim sekolah, mana bisa begini -,-
Akhirnya jam setengah tujuh kami mulai mandi bergantian dan turun untuk sarapan. Dengan dahsyatnya adikku menghabiskan dua tangkup roti dan sepiring besar nasi beserta lauk pauknya. Aku nggak tau dimana dia menyimpan semua makanan itu berhubung dia lebih kurus dariku. Penjelasan paling masuk akal yang kutemukan adalah karena potret remaja tumbuh ke atas, bukan kesamping (?).
Tepat jam 9 kurang 5 menit, kami tiba di Gramedia. Setiap kali ke Jogja, Gramedia adalah agenda tetap kami. Adikku dengan segala komik mania-nya, ibuku yang suka segala hal tentang rumah, tanaman, dan kerudung, bapak yang suka sekali dengan buku-buku motivasi, dan aku tentu saja, yang langsung melesat ke tumpukan novel dan sastra yang langsung membuatku meneteskan air liur dan mengibaskan ekor (?)
Kutemukan sebuah novel yang tak kunjung kutemukan setelah berbulan-bulan lamanya kucari, dan novel itu hanya tinggal SATU-SATUNYA di stok dan sayang sekali segelnya sudah dibuka. Oh astaga, aku dilema apakah akan membelinya atau tidak, karena gimanapun juga segelnya sudah terbuka dan sepertinya sudah sering dibaca sehingga, well, kau tahulah, walaupun keadaannya tidak separah itu sih.
Tapi berhubung tinggal itu satu-satunya, aku membelinya juga.Daripada aku mencari kesana kemari dan tak dapat menemukannya.
Dan ternyata bapak juga membelikanku sebuah novel inspirasi! Tentang novel ini akan kutulis reviewnya setelah selesai kubaca nanti :)
Kami segera menuju Malioboro Mall setelahnya, mencari sepatu karena sepatuku dan sepatu adikku sudah sobek dua-duanya padahal belum genap setahun digunakan. Barangkali kami terlalu hiperaktif sehingga sepatu kami kewalahan mengakomodasi gerakan kami u,u
Untunglah sedang banyak diskon! ehehehe
Kami menghabiskan satu jam disini sebelum kembali ke hotel untuk check out dan menuju ke Empire XXI untuk nonton Sherlock Holmes: A Game of Shadows.
Bapak dan Titho melaksanakan sholat Jumat, sementara aku dan ibu mengantri. Dan antrian inilah, yang menjadi pengalaman pahit berbuah manis bagi kami. Aku harus mengantri yang ujung antriannya itu sudah dekat ke pos satpam! Hanya aku dan Tuhan yang tahu rasanya. oke, dan orang-orang yang sedang mengantri bersamaku. Sekelompok mahasiswa chinese yang antri tepat dibelakangku tak hentinya menyerocos dalam bahasa Inggris yang logatnya membuatku berpikir mereka mungkin pernah tinggal di Singapura. Mau tak mau aku mendengar percakapan mereka dengan logat bahasa Inggris yang menurutku enak didengar juga, dan itulah satu-satunya hiburan bagiku.
Rasanya sudah berabad-abad sebelum akhirnya aku masuk ke dalam gedung. Tapi nyatanya panjang antrian tidak juga berkurang karena ada saja orang yang datang. Setelah bapak dan Titho selesai Jumatan, mereka menggantikanku mengantri dan memberiku kesempatan untuk sholat. Berhubung ibu sedang berhalangan, aku terpaksa sholat sendiri. Untung masjidnya tidak terlalu jauh.
Kami mengambil jam 14.30 dan dengan terpaksa memilih tempat duduk di pinggir paling kanan sendiri walaupun letaknya di tengah-tengah. Lebih baik daripada harus mendongak terus sepanjang film karena menonton di baris paling depan.
Akhirnya, AKHIRNYA, aku berada di ujung antrian. Satu lagi dan giliran kami tiba! Rasanya tidak sia-sia menunggu begitu lama!
Akhirnya, tiket yang kami perjuangkan sepenuh hati sampai di tangan.Kami sudah ketar-ketir kalau-kalau tiketnya sudah sold out.
Masih ada waktu satu jam sebelum teater dibuka dan kamu memutuskan untuk makan siang dulu di rumah makan di seberang jalan. Suatu perjuangan tersendiri untuk menyeberang di Jogja.
Tidak terasa, tinggal 5 menit sebelum teater akhirnya dibuka. Lautan orang berbondong-bondong masuk ke teater 2.
Review tentang film ini akan kutulis di lain kesempatan :)
Kami pun pulang setelah selesai menonton. Aaah, puas banget liburan kali ini. Walaupun agendanya padat dan hanya sehari, tapi kami sekeluarga bersenang-senang sepenuhnya.
Semoga kalian juga bisa mendapatkan liburan yang menyenangkan di penghujung tahun 2011 ini! See you next year :)
LovaPeace :*
Aya