Friday 1 October 2010

Pendapatku Tentang Mencontek

musim ujian kayak gini, salah satu permasalahan yang biasa namun sebenarnya luar biasa adalah 'mencontek'.
mencontek itu?? pokoknya segala macam jenis perbuatan, meniru, mengkopi dari sebuah sumber yang kemudian diterapkan untuk urusan sendiri.
kalau dalam hal ujian udah jelas lah yaa, gausah diomongin lagi.
segala cara dilakukan untuk mencontek, dari mulai membuka buku di bawah meja, menulis di kertas kecil, lusuh, dekil, lecek kemudian dioperkan ke seluruh penduduk kelas, ngasih tanda pake jari bahkan pake bahasa tubuh, dan yang lagi paling nge-trend adalah, lewat sms!
kalo nyontek aja bisa, masa nyelundupin hp ngga bisa? kreatif banget anak jaman sekarang...
nah, postingan berikut ini tidak dianjurkan untuk dibaca anak dibawah umur [sok tua] karena ditakutkan akan terjerumus dalam hal-hal yang tidak baik.. ehehehe
aku nggak mau munafik, aku juga pernah mencontek, walaupun sangat amat jarang sekali, tapi nggak bener-bener bersih 100% dari perbuatan mencontek laah..
apalagi, berkat nomor absenku yang cantik, posisi tempat dudukku saat ujian itu pas di tengah sehingga aku bisa mengamati pendistribusiannya.
cara yang paling tradisional, nyelipin kertas seiprit di tutup tip-ex, jangka, atau bahkan rautan.
kemudian, yang agak sedikit menantang bahaya dan paling dihindari, bisik-bisik. biasanya hanya dilakukan dalam jarak dekat dan kalo pengawas lagi keluar atau minimal ketiduran deh.
ato kalo lagi nggak bisa ngasih secara jelas karena lagi diawasin, cukup kasih kode dengan mengusap salah satu bagian tubuh yang terlihat, misalkan ngusap rambut artinya jawaban A. dan seterusnya.
mencontek sendiri adalah suatu kecurangan. jadi bisa dipikirkan, mencontek itu baik atau buruk?

yang lagi tren sekarang itu adalah smsan! selain cepat, bisa berkorespodensi dengan kawan yang berbeda ruangan. dan tidak perlu tengok kanan kiri. dan karena kemampuan sms anak jaman sekarang udah canggih banget, banyak yang bisa ngetik sms tanpa melihat sehingga tidak kentara.
mau PG mau essay jelas, kan langsung baca sms. pokoknya praktis dan menguntungkan.
cuma hukumannya dobel kalo sampe ketahuan. satu hukuman mencontek, dua hukuman karena membawa hp.

tapi bagi para pencontek, segala risiko sudah siap mereka tanggung! bahkan kayaknya ada yang nggak takut ketahuan tuh. mentalnya udah pada canggih semua yak.

nah, pendapatku dalam masalah contek mencontek ini adalah... eng ing eng..

aku nggak sepenuhnya menyalahkan, tapi juga tidak membenarkan.
sebenernya, mencontek itu dilarang karena bisa menyebabkan ketergantungan kan? maksudnya, jika seseorang terbiasa mencontek apalagi saat menjalani ulangan/ujian/tes dalam bentuk yang bagaimanapun, maka orang tersebut tidak akan bisa jika dia harus bekerja dengan kemampuannya sendiri. tujuan dari ulangan/ujian/tes kan, untuk mengukur kemampuan, jika mencontek, maka kemampuan yang sebenarnya tidak akan terukur. dan akan menyebabkan kesulitan di masa mendatang.

di sisi lain, aku kagum dengan kemauan mereka untuk mendapatkan nilai yang bagus. tujuan mencontek apalagi kalau bukan dapet nilai yang bagus? apalagi sekarang standar nilai minimal sudah tinggi sekali.
seandainya para pencontek itu memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan kemampuan dirinya, maka dia tidak akan mencontek. masalahnya, sekarang ini sudah tidak dipikir lagi masalah bisa atau nggak bisa. banyak pelajar yang dari awal sengaja tidak belajar karena sudah berniat untuk mencontek. kalau sudah begini, yang harus dibenahi bukan bagaimana agar si pencontek tidak mencontek, tapi bagaimana agar si pencontek memiliki kepercayaan diri akan kemampuannya. dan untuk membangun kepercayaan diri, tentu harus ada "hal nyata"nya.
kalo pelajar, ya dia harus belajar. kalo nggak belajar, mau pede kayak apa juga ngga akan bisa.
kalo nggak mau belajar? pelajar kan tugasnya belajar! tapi belajar itu malesin..
nah, ketemu kan? banyak pelajar menganggap bahwa belajar itu membosankan. hanya sedikit sekali pelajar yang belajar karena senang, selebihnya belajar karena terpaksa.
disinilah peran guru dan orangtua sangat dibutuhkan.
peran teman-temannya pun tak kalah penting. jika berteman dengan tukang contek, gampang banget ikut-ikutan nyontek, kecuali imannya udah kayak batu karang, tak lekang oleh zaman.. [lebay]

at last, aku nggak menghakimi para pencontek kok. itu jalan yang terpilih, jadi silakan jalani saja. aku sendiri, hanya akan berusaha untuk terus memperbaiki setiap kekurangan dalam diriku..
nah, semoga artikel ini bisa menjadi bahan pikiran yang bermanfaat!

Happy Blogging!

4 comments:

  1. hmmm... yg bisa saya tangkap paling utama yaitu pelajar itu tidak menemukan ritme belajar yg cocok untuk dirinya sendiri. selalu menganggap suatu materi pelajaran itu susah (padahal sih emang susah), tp jika menemukan ritme/irama belajar yg cocok untuk dirinya maka kepercayaan diri akan timbul dgn sendirinya, so dia tidak akan percaya dgn jawaban teman2nya (walau biasanya yg nyontek dpt nilai lebih baik)

    ReplyDelete
  2. sebenernya rugi banget kalo dicontekin, karena emang yang nyontek biasanya nilainya lebih bagus.
    dan menurut pengamatan pribadi, boro2 mau nemuin ritme belajar, belum apa2 udah milih nyontek.
    membutuhkan kemauan yang besar..

    ReplyDelete
  3. akhirnya,semua kembali kepada diri kita masing masing..

    ReplyDelete
  4. emang ujung-ujungnya pasti balik lagi..

    ReplyDelete

Your comment is my pleasure. But please keep your word "save" for the readers :D