Wednesday 1 February 2012

[review] Marmut Merah Jambu

orang sakit itu nggak enak. cuma satu keuntungannya: nggak masuk sekolah.
tapi itupun jadi nggak bisa ketemu sama temen-temen, nggak bisa ikut kegiatan. jadi, sama aja deh jadinya.
tambahan lagi ada seekor [atau seorang?] kunyuk yang kerjaannya bikin emosi orang. please deh, kalo emang nggak niat ya nggak usah, bikin orang keki aja, ck. aagh sudahlah lupakan soal kunyuk gajelas ini, bikin mood jadi kacau!
okeh, jadi kali ini aku pengen share review tentang sebuah buku, udah lama sih terbitnya, jadi udah bukan new release lagi, tapi karena aku bacanya juga belum lama ini, jadi nulis reviewnya juga baru sekarang. hehehe

Marmut Merah Jambu


Judul: Marmut Merah Jambu
Penulis: Raditya Dika
Tebal: vi + 222 halaman
Ukuran: 13 X 20  cm
ISBN: 602-8066-64-8
Harga: Rp 39.500,-

... Momennya lagi pas banget, pikir gue. Seperti yang Ara tadi anjurkan lewat telepon, ini adalah saatnya gue bilang ke Ina kalau gue sangat menikmati malam ini.
‘Tau gak sih, Na,’ kata gue sambil menyetir, memberanikan diri untuk bicara. ‘Gue seneng banget hari ini.’
‘Seneng kenapa?’ tanya Ina.
‘Seneng, soalnya,’ kata gue, berhenti bicara sebentar dan menengok ke kiri untuk melihat muka Ina. Gue masang muka sok ganteng. Gue natap mukanya dengan jelas, memasang mata nanar, berkata dengan sungguh-sungguh, ‘Seneng... soalnya... hari ini akhirnya... gue bisa pergi sama-’
‘AWAS!!!!’ jerit Ina memecahkan suasana.
BRAK! Mobil gue naik ke atas trotoar. Mobil masih melaju kencang, dan di depan ada pohon gede. Ina ngejerit, ‘Itu pohon! ITU ADA POHON, GOBLOK!’
‘AAAAAAAAHHHH!’ jerit gue, kayak cewek disetrum. Lalu gue ngerem dengan kencang. Ina teriak lepas. Suasana chaos.

*

Marmut Merah Jambu adalah kumpulan tulisan komedi Raditya Dika. Sebagian besar dari tiga belas tulisan ngawur di dalamnya adalah pengalaman dan observasi Raditya dalam menjalani hal paling absurd di dunia:jatuh cinta.


~my opinion:sekali lagi, aku baca buku ini hasil pinjem. kali ini agak modal, pinjem di perpustakaan daerah. keren kan perpustakaan daerah ditempatku? *pamer*
baca buku yang satu ini, well... tentu saja, ceritanya emang koplak banget, bikin ngakak sepanjang jalan, tapi tetep, "jatuh cinta"nya kerasa banget. karena aku dan Dika di buku ini, punya satu persamaan, cinta bertepuk sebelah tangan. jadi sekoplak-koplaknya pun, aku masih tau rasanya, dan at least aku bisa memahami itu meskipun ceritaku nggak seekstrem yang di buku ini sih. thanks buat Raditya Dika, karena udah nulis buku ini.


 




LovaPeace :*
Aya

2 comments:

Your comment is my pleasure. But please keep your word "save" for the readers :D