Sunday 28 November 2010

"Sehidup Semati"

sering kita temui kata-kata, "Sehidup Semati", apalagi kalau orang sedang jatuh cinta. mudah sekali mengucapkan "Aku Mencintaimu Selamanya", atau "Aku Cinta Kamu sampai mati".
Perlu diwaspadai, bahwa penggunaan kata-kata semacam ini, apalagi kalau konteksnya berjanji, dapat mengakibatkan hal yang berbahaya. berikut adalah cerita yang diceritakan oleh teman aya.

***

Pada suatu hari, tersebutlah seorang cowok bernama Boy dan seorang cewek bernama Girl. Si Boy yang sudah menyukai Girl sejak pandangan pertama, selalu berusaha mendekati Girl. Namun Girl adalah tipe gadis yang sulit untuk jatuh cinta. Girl tidak semudah itu jatuh cinta kepada Boy. Namun, Boy tidak pernah menyerah. Dia selalu berusaha mendekati Girl dan membuat Girl jatuh cinta padanya.
Pucuk dicinta ulam pun tiba. Girl akhirnya menerima cinta Boy, hingga mereka akhirnya resmi pacaran. Cinta mereka menjadi semakin dalam. Karena Girl bukanlah orang yang mudah jatuh cinta, ketika dia jatuh cinta, maka dia akan bersungguh-sungguh mencintai pasangannya.
Boy mudah sekali mengumbar cintanya dengan kata-kata. Dan walaupun Girl selalu berkata kalau Boy itu gombal, dia toh senang dengan semua kata cinta dari Boy.
Suatu hari, ketika mereka sedang mojok, Si Girl bertanya pada Boy.
Girl: "Apakah kamu sungguh-sungguh mencintaiku?"
Boy: "Tentu saja, kau ini bicara apa. Bukankah aku sudah mengatakannya setiap hari?"
Girl: "Ah, kamu kan cuma gombal!"
Boy: : "Aku serius. Masa kamu tidak percaya padaku?"
Girl: "Tentu saja aku akan percaya kalau kamu mengatakannya dengan serius"
Boy: "Kalau begitu, aku berjanji padamu, akan selalu mencintaimu. Kita kan sehidup semati."
Girl: "Bener, kita sehidup semati?"
Boy: "Iya"
Girl: "Bukan gombal kan?"
Boy: "Memangnya aku kelihatan lagi ngegombal ya?"
Girl: "Kamu kan memang selalu gombal"
Boy: "Kali ini enggak deh. Aku serius sama kamu."
Girl: "Yaudah aku percaya. Makasih ya.."

Semua kelihatan begitu sempurna saat itu, hingga suatu hari, Girl meninggal dunia.
Awalnya Boy sangat terpukul dengan kepergian Girl. Dia tidak bisa menerima kekasihnya sudah meninggal. Namun seiring berjalannya waktu, Boy akhirnya bisa melupakan Girl dan menemukan gadis lain. Kehidupan berjalan normal dan tenang bagi Boy. Namun tidak bagi Girl.
Arwah Girl yang telah meninggal menagih janji Boy. Janji bahwa Boy dan Girl sehidup semati. Arwah Girl marah karena Boy sudah memiliki pengganti dirinya. Marah karena telah melupakannya. Dan marah karena mengingkari janji padanya.
Setiap hari, arwah Girl mendatangi Boy, meminta agar janjinya dipenuhi. Dia bermain dengan benda-benda Boy, berusaha menunjukkan keberadaannya. Awalnya Boy tidak menyadari hal ini, namun lama kelamaan dia merasa bahwa seseorang bersamanya. Boy mulai terganggu dengan keberadaan arwah Girl. Akhirnya Boy memanggil paranormal untuk berkonsultasi. Arwah Girl justru marah karena hal ini. Dia merasa Boy telah mengusirnya dengan memanggil paranormal hingga perbuatannya justru menjadi-jadi. Akhirnya si Paranormal berhasil berkomunikasi dengan Girl dan mengetahui keinginannya.
Sang paranormal berkata pada Boy agar memenuhi janjinya pada Girl.
PN: "Sebaiknya anda memenuhi janji kepada si arwah ini. Dia menagih janjimu yang terdahulu."
Boy: "Bagaimana cara aku memenuhinya? Lagipula, janji apa?"
PN: "Coba anda ingat lagi, janji yang pernah anda berikan pada almarhumah semasa hidup."
Boy: "Aku pernah bilang aku mencintainya selamanya."
PN: "Saya rasa tidak hanya itu. Apakah ada sesuatu yang lebih yang anda janjikan? Yang membuat dia menagih?"
Boy berusaha mengingat. Janji apa yang terlupakan olehnya? Dan akhirnya dia ingat.
Boy: "Saya pernah bilang padanya kalau Kami Sehidup Semati. Saat itu dia ingin saya berjanji, jadi saya berjanji."
PN: "Nah, mungkin itulah yang diinginkannya. Barangkali dia ingin agar anda menemaninya di alam kematian."
Boy: " apakah itu artinya saya harus mati?!"
PN: "Begitulah yang dia inginkan."
Boy: "Tapi itu tidak mungkin!"
PN: "Itu risiko yang harus anda terima. Anda berjanji, maka anda harus menepatinya."
Boy "..................."

Beberapa hari kemudian, Boy ditemukan telah mati gantung diri di dalam kamarnya.

***

Nah lho, ini cerita ngeri amat yak, ada hantu-hantunya segala. Mungkin nggak akan seekstrem ini, tapi kita memang harus berhati-hati dalam berkata-kata, jangan seenaknya sendiri saja, mentang-mentang lagi kasmaran. kita kan tidak tahu apa yang terjadi di masa depan! iya ga? sehidup? terserah deh.. tapi semati? no way ya! kalo mau mati sendiri aja, jangan bawa-bawa orang lain.. wkwkwk
bukan ding, maksudnya, mati itu kan urusan Tuhan, jadi jangan seenak udel ngomong mati ya..
Hati-hatilah kalau berjanji, jangan sampai didatengin.. hiiiiii ><

4 comments:

  1. Begh.. masa orang mati jadi hantu, arwahnya gentayangan. wah ngeremehin malaikat donk masa ditawar ama arwahnya waktu di alam kubur. "bang malaikat, ane nagih janji dulu yee ama cowok ane, permisi keluar bentar boleh?"

    ya kita harus berjanji sehidup dan semati, maksudnya "se" pada kata sehidup dan semati sama dengan "se" pada kata "sekali" artinya "berjumlah satu". Jadi sehidup semati artinya kita hidup dan mati hanya sekali.

    ReplyDelete
  2. jangan salah ngomong waktu mengucapkan janji2..janji adalah hutang

    ReplyDelete
  3. uwih, seram juga, hati-hati deh kalau ngomong

    ReplyDelete
  4. @Mbah Dukun Bagong:
    setuju tuh ama si mbah.. hehe

    @Faril, Nessa:
    bener bener itu..

    ReplyDelete

Your comment is my pleasure. But please keep your word "save" for the readers :D